MAKALAH KIMIA REAKSI PEMBATAS
KATA PENGANTAR
Ucapan
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa
tanpa berkatnya karya tulis ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam
makalah ini saya menjelaskan tentang pengertian Reaksi Pembatas. Penulis menyadari,
dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang
saya miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu dengan
menyediakan dokumen atau sumber informasi, memberikan masukan pemikiran.
Penulis
menyampaikan terima kasih kepada Pak Harmono selaku Guru Bidang Studi dan semua pihak yang telah bersedia
meluangkan waktu dan pikirannya demi penyelesaian karya tulis ini.
Akhir kata Penulis menyadari “Tak ada gading yang tak retak”
begitupun dalam Karya Tulis Ilmiah ini
juga tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu,kritik dan saran sangat
kami harapkan dari para pembaca, dan teman-teman.
.
Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa tanpa berkatnya karya tulis ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
|
Balikpapan, 2 April 2014
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………………… 1
DAFTAR
ISI ………………………………………………………...............................
2
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ............................................................................................
3
1.2
Rumusan Masalah
……………………………………………………………… 3
1.3
Tujuan Penulisan
……………………………………………………......……... 3
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Reaksi Pembatas ………………………………………………………….........
4
2.2 Cara Menentukan Reaksi Pembatas ………………………………………….
6
2.3 Masalah dan Cara Penyelesaian ………………………………………………
7
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….….… 13
3.2 Saran – saran ……………………………………………………….……….…
13
Daftar
Pustaka ……………………………………………………………….……….. 14
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Makalah ini kami buat untuk memenuhi
tugas kimia pada semester 2. Dengan dibuatnya laporan
penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Konsep
perhitungan pereaksi pembatas. Dalam beberapa reaksi kimia, sering ada yang
disebut sebagai pereaksi pembatas (limiting reagent) dan peraksi
berlebih (excess reagent). Terutama jika terdapat perbedaan jumlah zat
yang direaksikan. Maka dari itu, disini akan dibahas bagaimana perhitungan yang
melibatkan
pereaksi pembatas.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Menjelaskan
pengertian reaksi pembatas
2. Menjelaskan
cara menentukan reaksi pebatas
3. Memberi
masalah dan menjelaskan cara mengerjakannya
1.3 Tujuan
1. Memberikan
penjelasan tentang reaksi pembatas
2. Memberikan
pendalaman materi reaksi pembatas
3. Memberikan
pengetahuan cara mengerjakan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Reaksi Pembatas
Sesuai namanya, pereaksi pembatas
adalah zat (pereaksi) yang membatasi jumlah produk yang dihasilkan pada suatu
reaksi. Dikatakan membatasi jumlah produk yang dihasilkan karena zat
tersebut telah habis terlebih dahulu selagi zat yang lain masih ada, padahal
keberadaannya sangat diperlukan untuk reaksi selanjutnya (menghasilkan produk).
Jadi, pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis terlebih dahulu (pertama
kali).
Pereaksi
pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah mol setiap pereaksi
masing-masing dengan koefisien reaksinya (= kuosien reaksi, Q). Tentu
saja dari reaksi yang sudah setara. Pereaksi dengan kuosien reaksi
terkecil merupakan pereaksi pembatas. Dengan demikian kalau tersedia beberapa
zat pereaksi dengan jumlahnya masing-masing, kita dapat meramalkan zat pereaksi
apa yang nantinya habis terlebih dahulu atau zat apa yang tersisa.
perhatikan
gambar di bawah ini!
Gambar
: Pereaksi Pembatas
Reaksi
di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, 1 mol zat X membutuhkan
2 mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa 3 molekul zat X direaksikan dengan
4 molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X yang
bereaksi hanya 2 molekul dan 1 molekul yang tersisa, sedangkan 4 molekul zat Y
habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas.
Beberapa
cara konversi
Dari
mol ke gram atau dari mol menjadi massa
Dari
gram atau dari massa menjadi mol
Mr tidak memiliki satuan yang memiliki satuan massa molar zat itu jadi ketika
akan dikonfersi dari satuan ke satuan yang lain, yang digunakan adalah massa
molar bukan Mr atau Ar. Massa molar memiliki satuan g/mol.
Konsep kunci pengertian Reaksi Pembatas :
- Pereaksi (reaktan) pembatas adalah pereaksi yang benar-benar habis digunakan selama reaksi kimia.
- Pereaksi yang berlebih adalah reaktan yang tidak sepenuhnya habis digunakan selama reaksi kimia, dengan kata lain ada beberapa dari reaktan yang tersisa setelah reaksi.
2.2 Cara Menentukan Reaksi Pembatas
Berikut
cara menentukan pereaksi pembatas:
- Persamaan kimia yang terjadi telah setarakan, jika belum harus disetarakan terlebih dahulu.
- Tentukan jumlah MOL masing-masing pereaksi dari MASSA pereaksi.
- Jumlah MOL masing-masing pereaksi yang telah ditentukan dibagi dengan KOEFISIENNYA.
- Harga hasil bagi yang lebih kecil merupakan pereaksi pembatas.
- Jika hasil bagi sama, maka kedua pereaksi habis bereaksi.
Dengan adanya salah satu pereaksi
yang habis terlebih dahulu, maka jumlah produk yang dihasilkan tergantung pada
banyaknya zat yang habis terlebih dahulu. Dalam proses industri, pereaksi
pembatas adalah zat yang lebih mahal. Misalnya perak nitrat yang digunakan
untuk membuat perak klorida yang digunakan dalam film fotografi. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
AgNO3
+ NaCl –––→ AgCl + NaNO3
2.3 Masalah Beserta Cara Penyelesaiannya
·
Masalah 1
Jika
2 gram gas H2 direaksikan
dengan 8 gram
gas O2 berapa massa H2O yang dihasilkan…..?
Jawab
Langkah-langkah
penyelesaian
1)
Menulis persamaan reaksi yang setara:
H2
+ 1/2H2 —→H2O
2)
Konversikan massa senyawa-senyawa atau pereaksi yang diketahui ke dalam mol
Mol
H2 =
=
= 1 mol │ Mol O2 =
=
= 0,25 mol
3)
Menentukan reagen pembatas dengan cara: mol masing-masing spesi yang telah
diketahui dibagi dengan koefisien masing-masing spesies dari persamaan reaksi.
H2
=
= 1
│ O2
=
= 0,5
Jadi
O2 sebagai reagen pembatas karena paling sedikit.
4)
Menentukan mol H2O yang dihasilkan menggunakan persamaan:
5)
Karena yang ditanya massa H2O maka mol H2O yang telah
diketahui dikonfersikan menjadi gram, menggunakana persamaan:
·
Masalah 2
Bila serbuk besi 28 gram (Ar Fe =
56) direaksikan dengan 20 g belerang (Ar S=32). Sesuai persamaan reaksi
berikut: Fe + S →FeS. Dari reaksi yang terjadi tentukan pereaksi manakah yang
tersisa setelah reaksi berakhir?
Jawab
Langkah
penyelesaian
1) Konversikan massa kedua logam yang telah
diketahui dalam satuan mol
Mol besi = 28 g / 56 g/mol = 0,5 mol
Mol belerang = 20 g / 32 g/mol = 0,6
mol
Dari jumlah mol dari kedua unsur
dapat diketahui bahwa apabila jumlah mol kedua unsur dibagi dengan koefisien
masing-masing unsur pada persamaan reaksi akan diperoleh mol besi lebih kecil
dari mol belerang. Oleh sebab itu yang menjadi pereaksi pembatas dalam reaksi
ini adalah besi.
2) Menentukan mol belerang yang
bereaksi. Seperti yang telah disinggung bahwa pereaksi lain yang bereaksi sama
dengan jumlah mol pereaksi pembatas. Karena besi yang tersedia sebanyak 0,5 mol
maka belerang yang bereaksi adalah 0,5 juga.
3) Jadi massa belerang yang bereaksi =
0,5 mol x A.S =
0,5 mol x 32 g/mol = 16 g
4)
Dan
S yang tersisa sebanyak = 20-16 = 4 gram.
·
Masalah 3
60 g gas etana dibakar secara sempurna dengan
16 g oksigen. Berapa jumlah molekul H2O yang terbentuk…..
Jawab
Langkah-langkah
penyelesaian:
1)
Tulislah
reaksi yang setara dari proses pembakaran jika reaksi belum disetarakan dan
jika reaksi telah diketahui maka harus disetarakan terlebih dahulu.
Untuk reaksi pembakaran sempurna
produk yang dihasilkan hanya CO2 dan H2O sedangkan
pemabakaran tidak sempurna produk yang dihasilkan berupa CO dan H2O.
C2H6 + 7/2O2
→ 2CO2 + 3H2O
2) Tentukan mol dari masing-masing
massa pereaksi yang telah diketahui. Massa C2H6 =
60 g
mol C2H6 = 60/30 = 2 mol
Massa O2 = 16 g
mol O2 = 16/32 = 0,5 mol
3) Dari persamaan reaksi yang telah
setara tentukan pereaksi mana yang akan habis terlebih dahulu (pereaksi
pembatas).
=
= 2
=
= 0,143
Karena
>
maka O2 sebagai pereaksi
pembatas.
4)
Hitunglah
jumlah mol H2O yang dihasilkan. Menggunakan persamaan:
Catatan:
Koefisien dan mol yang diketahui disini adalah spesies atau senyawa yang
menjadi pereaksi pembatas.
5)
Tentukan
jumlah molekul yang ditanyakan dengan cara mengalikan mol spesi yang ditanyakan
dengan bilangan Avogadro.
·
Masalah 4
Perhatikan
reaksi berikut:
Mg(s)
+ 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Jika
terdapat 4,8 g logam magnesium (Ar Mg=24) dan HCl berlebih, berapakah liter gas H2 yang
dihasilkan pada kondisi standar (STP)…
Jawaban
Langkah-langkah
penyelesaian:
a. Jika reaksi belum setara, setarakan
reaksi yang terjadi dengan memberi koefisien yang sesuai. Pada reaksi di atas
telah setara maka tidak perlu dilakukan penyetaraan.
b. Konversikan massa logam Mg yang
diketahui menjadi mol.
3) Pada reaksi diatas koefisien H2
= koefisien Mg, maka mol H2 = mol Mg
= 0,2 mol
4) Hitunglah volume gas H2
yang dihasilkan, dengan cara: mengalikan mol gas yang ditanyakan dengan 22,4 L.
22,4 merupakan suatu tetapan dimana 1 mol gas apa saja pada keadaan standar
akan memiliki volume sebesar 22,4 L. Karena pada reaksi terdapat 0,2 mol maka
volume gas H2 yang dihasilkan dapat dihitung dengan cara: 0,2 mol
x 22,4 liter/mol = 4,48 L.
·
Masalah 5
100
mL larutan Ca(OH)2 0,1 M direaksikan dengan 100 mL larutan
HCl 0,1 M sesuai reaksi:
Ca(OH)2(aq)
+ 2 HCl(aq) → CaCl2(aq) + 2 H2O(l)
Tentukan
pereaksi pembatas!
Jawab:
mol
Ca(OH)2 = M × V = 0,1 mol/liter × 0,1 liter = 0,01 mol
=
0,01 mol / 1 = 0,01 mol
=
0,01 mol / 2 = 0,005 mol
Karena
hasil bagi mol mula-mula dengan koefisien pada HCl lebih kecil daripada Ca(OH)2,
maka HCl merupakan pereaksi pembatas (habis bereaksi lebih dahulu).
Jadi,
pereaksi pembatas adalah larutan HCl. (James E. Brady, 1990)
·
Masalah 6
Satu mol larutan natrium hidroksida (NaOH)
direaksikan dengan 1 mol larutan asam sulfat (H2SO4)
sesuai reaksi:
2
NaOH(aq) + H2SO4(aq) –> Na2SO4(aq)
+ 2 H2O(l)
Tentukan:
a.
pereaksi pembatas
b.
pereaksi yang sisa
c.
mol Na2SO4 dan mol H2O yang dihasilkan
Jawab
a.
Mol masing-masing zat dibagi koefisien, kemudian pilih hasil bagi yang kecil
sebagai pereaksi pembatas
=
= 0,5 mol
=
= 1 mol
Karena
hasil bagi NaOH < H2SO4, maka NaOH adalah pereaksi
pembatas, sehingga NaOH akan habis bereaksi lebih dahulu.
b.
pereaksi yang sisa adalah H2SO4
c.
mol Na2SO4 yang dihasilkan = 0,5 mol
mol H2O yang dihasilkan =
1 mol
BAB
III
PENUTUP
- Pereaksi (reaktan) pembatas adalah pereaksi yang benar-benar habis digunakan selama reaksi kimia.
- Pereaksi yang berlebih adalah reaktan yang tidak sepenuhnya habis digunakan selama reaksi kimia, dengan kata lain ada beberapa dari reaktan yang tersisa setelah reaksi.
Berikut
cara menentukan pereaksi pembatas:
- Persamaan kimia yang terjadi telah setarakan, jika belum harus disetarakan terlebih dahulu.
- Tentukan jumlah MOL masing-masing pereaksi dari MASSA pereaksi.
- Jumlah MOL masing-masing pereaksi yang telah ditentukan dibagi dengan KOEFISIENNYA.
- Harga hasil bagi yang lebih kecil merupakan pereaksi pembatas.
- Jika hasil bagi sama, maka kedua pereaksi habis bereaksi.
3.2
Saran-saran
Materinya kurang bisa dipahami sehingga perlu pembelajaran dan pembahasan yang lebih mendalam dan terperinci.
Materinya kurang bisa dipahami sehingga perlu pembelajaran dan pembahasan yang lebih mendalam dan terperinci.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar